Untuk kalian yang sampai saat ini masih mempunyai pekerjaan tetap, bersyukurlah. Tercatat sudah belasan ribu pekerja “dirumahkan” dan tidak sedikit perusahaan yang mengalami collapse akibat pandemi. Baik itu perusahaan besar maupun usaha start-up menengah kebawah. Mereka terpaksa mem-PHK karyawannya karena tidak ada lagi pemasukan di perusahaan yang cukup untuk membayar gaji mereka.
Karena itu ini saatnya penulis membagikan beberapa tips menghemat uang di kala pandemi. Tips-tips ini sudah penulis terapkan sejak keluarnya himbauan dilarang keluar rumah selama 2 minggu waktu dulu itu. Beberapa diantaranya ada yang sudah penulis lakukan jauh sebelum isu Covid-19 menyerang.
- Lebih “perhatian” dengan pemasukan yang didapat (gaji, tunjangan, uang harian, uang transport, dll)
Mungkin di masa sebelum pandemi kalian lebih banyak menghabiskan jatah gaji untuk memenuhi biaya hidup (sekaligus gaya hidup), tapi di musim pandemi seperti ini tidak akan bisa lagi seperti itu. Ada sebuah teori populer yg diterapkan oleh banyak orang, yaitu aturan membagi jatah gaji sebesar 50% untuk biaya hidup, 30% untuk hiburan, dan 20% untuk menabung. Karena selama pandemi kita dilarang untuk keluar rumah (kecuali kepepet / situasi darurat), jadi tidak mungkin rasanya kalau biaya untuk hiburan akan sebesar itu. Nah, ada beberapa kombinasi aturan yang bisa penulis berikan yang menurut penulis cukup efektif diterapkan di kala pandemi, misalnya:
- aturan 50-20-20-10
50% untuk biaya hidup, 20% untuk hiburan, 20% untuk tabungan, dan 10% untuk dana darurat.
- aturan 40-20-20-20
40% untuk biaya hidup, 20% untuk hiburan, 20% untuk tabungan, dan 20% untuk dana darurat.
- aturan 30-20-30-20
Aturan terakhir ini aturan yang sudah lama penulis terapkan karena berhubung penulis masih sendiri dan hidupnya masih numpang di rumah orangtua. 30% untuk biaya hidup (untuk bayar cicilan kalau pas punya dan sisanya membeli barang-barang sesuai kebutuhan), 20% untuk hiburan (untuk biaya hedon diluar, tapi karena lagi pandemi biasanya buat beli barang-barang yang “tidak terlalu penting” hahaha), 30% untuk tabungan, 20% untuk dana darurat. Terkadang untuk hiburan hanya dijatah 10% dan sisanya masuk ke tabungan atau dana darurat. Mengatur hal seperti ini sih pintar-pintarnya kita saja untuk menahan nafsu hedon dan tegasnya kita menentukan urutan prioritas.
- Siapkan dana darurat
Nah, pasti bingung kan kenapa mendadak ada dana darurat di aturan diatas? Karena dana inilah yang akan kita pakai ketika kita butuh uang di situasi yang tak terduga. Jadi kita tidak perlu lagi mencungkil-cungkil dana tabungan. Sebenarnya, dana untuk tabungan itu termasuk investasi jangka panjang. Jika hanya satu-dua tahun rasanya tidak akan “berasa” kalau sudah menabung. Apalagi kalau menabung hanya seadanya. Makanya kita perlu menempatkan uang kita di satu slot tambahan yang bernama Dana Darurat biar kalau ada apa-apa dana tabungan kita tetap aman. Tapi bukan berarti dana tabungan tidak boleh dibobol ya. Dana tabungan boleh saja diambil kalau memang keadaannya benar-benar terdesak dan ketika uang di dana darurat tidak bisa mengcover secara keseluruhan jumlah yang dibutuhkan.
- Manfaatkan fitur cashback / gratis ongkir / diskon flash sale
Beberapa aplikasi e-commerce saat ini sudah banyak yang memberikan fitur gratis ongkir / cashback setiap kali berbelanja online. Kalau kalian beruntung, kalian bisa mendapatkan combo dengan diskon pada saat ada flash sale. Untuk mendapatkan combo ini, caranya yaaa kalian harus sering-sering main ke aplikasi e-commerce untuk mengecek saat itu sedang ada diskon apa dan berapa harganya. Kalau ada waktu berlebih, gunakan harga setelah didiskon sebagai patokan untuk dibandingkan dengan e-commerce lain. Namun kalau kalian tidak ingin ribet dengan cara seperti itu, langsung beli saja di e-commerce pertama yang dilihat. Dan jangan lupa memanfaatkan fitur cashback atau gratis ongkir yang diberikan secara cuma-cuma oleh e-commerce.
- Selektif ketika berbelanja
Nah, jangan mentang-mentang ada fitur gratis ongkir dan cashback lalu membuat kalian gelap mata dan memborong semuanya. Jangan sampai mempunyai pemikiran seperti itu. Serius deh. Kalau memang barang yang dibutuhkan hanya satu di bulan ini namun kesempatan mendapat gratis ongkir 4x dalam sebulan, yasudah, beli sesuai kebutuhan saja. Rata-rata gratis ongkir hanya mentok di nominal Rp. 20.000,-. Dua Puluh Ribu Rupiah. Setara dengan bayar kurir pengiriman paket kalau berat paketnya 1kg. Belum lagi kalau barang-barang yang ingin dibeli harganya di bawah nominal Rp. 20.000,- dan berat barangnya tidak sampai 1kg. Bukannya malah jadi rugi ya?
- Jangan mubazir
Entah kalian sadar atau tidak, kita sering kali membuang-buang sesuatu yang belum saatnya dibuang. Contoh sederhana, makanan. Ketika sedang belanja, rasa ingin membeli stok bahan makanan pasti besar. Alhasil kita jadi asal mengambilnya tanpa memikirkan kapan akan memasaknya. Eh tahu-tahu bahan makanan tersebut sudah expired ketika ditemukan di dalam lemari penyimpanan atau lemari es. Penting juga untuk selalu mengecek tanggal expired setiap kali membeli sesuatu, khususnya makanan dan minuman. Contoh lain ketika membeli makanan dari luar, sering kali kita membeli beberapa jenis makanan sekaligus dalam sekali pesan. Kalau memang untuk dinikmati bersama-sama it’s okay lah beli banyak. Tapi kalau hanya untuk 3-5 orang lalu membeli beberapa macam makanan dan memilih membeli porsi yang sesuai jumlah orang, yakin deh makanannya tidak akan habis, malah jatuhnya jadi buang-buang duit.
Sebenarnya ada satu tips lagi, yaitu mencatat semua pemasukan dan pengeluaran sekecil apapun. Hal ini dimanfaatkan untuk mengetahui bagaimana pola belanja kita selama ini, apakah kita boros atau tidak. Dengan mencatat segala jenis pemasukan dan pengeluaran juga bisa membuat kita mengerti dan tahu kemana uang kita datang dan kemana uang kita pergi. Saat ini pun sudah banyak aplikasi digital yang bisa kalian download secara gratis di PlayStore maupun AppStore. Misalnya aplikasi KataNote yang sebentar lagi akan dirilis oleh Nore, bukan hanya bisa mencatat keuanganan kita, applikasi KataNote bisa digunakan untuk mencatat keperluan kita yang lain, jadi tunggu tanggal rilisnya ya.
Terakhir, penulis berharap, semoga kita semua bisa terus survive sampai di akhir pandemi nanti. Stay safe and stay health everyone!