Persiapan Menghadapi Industri 4.0

Bagi sebagian besar masyarakat, terutama para kaum milenial yang sudah akrab dengan teknologi, pasti sudah tidak asing dengan istilah Industri 4.0. Namun sebenarnya apa itu Industri 4.0? Dan bagaimana cara menghadapinya?

Agar memahami secara jelas, pertama-tama akan kami bahas awal mula Industri 4.0 terlebih dahulu. Ide Industri 4.0 pertama kali dicetuskan oleh sekelompok ahli dari Jerman yang mewakili masing-masing bidangnya pada acara Hannover Trade Fair tahun 2011 lalu. Mereka menjelaskan jika saat ini perkembangan dunia industri semakin berkembang pesat dengan hadirnya inovasi-inovasi terbaru. Kemudian pada tahun 2015, gagasan mengenai Industri 4.0 dikenalkan secara luas di acara World Economic Forum (WEF). Hingga saat ini, penelitian terus dilakukan oleh para ahli yang bertujuan untuk mengembangkan pola berpikir para pelaku industri agar bisa menyeimbangkan diri dengan konsep Industri 4.0.

Industri 4.0 mengacu pada intelligent networking yang ada pada mesin dan proses industri dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi. Industri 4.0 ini menerapkan konsep otomasi yang keseluruhannya menggunakan tenaga mesin dan tanpa campur tangan manusia dalam pengaplikasiannya. Dimana hal tersebut diterapkan oleh para pelaku industri dengan tujuan untuk menghemat waktu, tenaga, hingga urusan biaya. Pemanfaatan teknologi semacam ini pun dapat dilakukan melalui jaringan internet tanpa mengenal batas waktu. Selain dapat meminimalkan biaya produksi, juga dapat meningkatkan efisiensi waktu karena sistem dapat diakses dimana saja dan kapan saja melalui internet. Dengan kata lain, dalam industri ini yang menjadi teknologi inti adalah internet, bukan lagi komputer.

Ada 4 komponen utama pada industri 4.0, yaitu :

  1. Cyber-physical system
  2. Cyber-physical system adalah salah satu aspek dalam cyber-system revolusi industri 4.0. Sistem ini memungkinkan terhubungnya alat yang berbentuk fisik dengan jaringan internet. Bahkan sistem ini pun memungkinkan adanya kontrol dan respons dari internet kepada mesin berbentuk fisik melalui actuator dan sensor. Actuator merupakan alat kendali yang dapat digunakan untuk mengontrol penggunaan sebuah alat dari jarak jauh.

  3. IoT (internet of things)
  4. Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT telah berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan Internet.

  5. Cloud computing
  6. Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis Internet (awan). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.

  7. Cognitive computing
  8. Cognitive computing merupakan platform teknologi berupa mesin yang meniru cara kerja otak manusia dan dapat membantu manusia dalam proses pengambilan keputusan.

Indonesia sendiri saat ini sudah mulai menerapkan konsep Revolusi Industri 4.0 secara serius. Salah satu strategi yang dipilih oleh Kementerian Perindustrian yaitu membuat sebuah roadmap yang bertajuk Making Indonesia 4.0. Berbagai sosialisasi sudah banyak disampaikan oleh Menteri Perindustrian periode sebelumnya, Airlangga Hartarto, pada beberapa momen kesempatan yang ada.

Sayangnya, persiapan yang dibutuhkan oleh Indonesia masih dinilai kurang, terutama bagian tenaga SDM yang belum memadai. Tidak semua orang bisa mengerti dan mau menerima penerapan sistem komputerisasi. Terlebih konsep Industri 4.0 adalah teknik otomasi. Banyak yang menyalahartikan bahwa konsep tersebut akan mengurangi jumlah tenaga kerja yang memiliki SDM rendah dan menyebabkan jumlah pengangguran semakin meningkat. 

Untuk meneliti hal ini, sebuah riset dari McKinsey menyebutkan jika di tahun 2030 mendatang, sebanyak 400-800 juta pekerjaan akan hilang dari seluruh dunia. Namun di saat yang bersamaan, akan ada sekitar 900 juta pekerjaan baru. Hasil riset yang lain, McKinsey juga menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang paling optimis dalam menerapkan Industri 4.0 di kawasan Asia Tenggara. Pemerintah Indonesia melihat adanya peluang besar di berbagai sektor utama Industri 4.0 ini. Permasalahan mengenai SDM pun juga telah diatasi. Yaitu dengan mengadakan pendidikan vokasi yang berfokus pada pencapaian high skill, dimana tujuannya untuk meningkatkan keterampilan SDM industri yang hingga saat ini masih didominasi low/middle skill.

Sebagai pelaku industri, langkah apa yang sebaiknya kita ambil dalam membantu pemerintah merealisasikan program Making Indonesia 4.0?


NORE sebagai salah satu alternatif

Untuk membantu para pelaku industri menghadapi era Industri 4.0, Nore menyediakan jasa pembuatan, pengoperasian, dan pemeliharaan website dengan mengutamakan prinsip kemudahan bagi pelanggan, “No Repot No Rempong”. Dengan memiliki website perusahaan Anda sendiri, Anda tidak perlu lagi repot-repot meyakinkan klien bisnis Anda terhadap perusahaan Anda. Sebagian besar para pelaku industri saat ini sudah memiliki websitenya sendiri. Memiliki website perusahaan sendiri tentu sangat memudahkan para klien/pelanggan produk Anda dalam menjangkau dan mengenali produk-produk usaha Anda tanpa perlu datang langsung ke perusahaan Anda. Pengoperasian website pun lebih mudah karena fleksibel (diakses dari, dimana, dan kapan saja) serta bisa dikembangkan sesuai dengan keinginan Anda.

Nore menyediakan beberapa layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda :

  1. Simpel
  2. Layanan pertama dikhususkan untuk Anda yang ingin mempunyai website perusahaan dengan biaya minimal dan pengoperasian yang pasif. 

  3. Prioritas
  4. Bagi Anda yang lebih aktif dalam memperbarui konten website perusahaan, memilih layanan ini akan terasa lebih cocok karena support dari kami lebih diutamakan.

  5. Premium
  6. Nah, untuk Anda yang ingin desain web custom atau membuat sistem informasi berbasis web (online) sendiri, kami juga melayani layanan premium. Dengan layanan ini, Anda dapat mengkonsultasikan permasalahan di perusahaan Anda yang nantinya akan menjadi solusi berupa sistem yang akan kami kembangkan bersama Anda.

Kenapa Harus Nore? Apa bedanya Nore dengan yang lain?

  1. No Repot
  2. Anda tidak perlu pusing memikirkan tentang pemeliharaan website perusahaan Anda. Pemeliharaan dan pengoperasian website akan dilakukan langsung oleh Tim IT yang sudah berpengalaman. Anda cukup menghubungi Tim Nore untuk berdiskusi dan menyampaikan seperti apa keinginan Anda untuk website perusahaan Anda.

  3. Biaya terjangkau
  4. Anda tidak akan menyesal berlangganan kepada Nore. Dengan harga terjangkau, Anda akan memiliki staff IT berpengalaman yang mengelola website perusahaan Anda. Tidak perlu lagi mencari dan mengeluarkan biaya berlebih hanya untuk meng-hire staff IT. Di Nore, Anda bisa mendapatkan staff IT profesional yang siap bekerjasama dengan Anda.

  5. Cepat
  6. Waktu pengerjaan relatif cepat dan akan langsung dikerjakan sesuai prioritas layanan (as soon as posible). Tim Nore selalu mengutamakan profesionalitas kerja. 

  7. Lengkap
  8. Nore menawarkan jasa konsultasi, pembuatan, pengoperasian, hingga pemeliharaan sistem perusahaan. Cukup datang ke satu tempat, Anda sudah bisa mendapatkan semuanya. 

Jadi, tunggu apalagi?

Segera hubungi tim NORE untuk konsultasi permasalahan perusahaan Anda.

Facebook
Twitter
LinkedIn

Artikel Lainnya

Chat sekarang
Butuh bantuan?
Halo, apakah ada yang bisa kami bantu?