Banyak dari kita semua sudah pernah atau bahkan sering menggunakan berbagai macam gadget terkini, contohnya laptop, smartphone, dan smartwatch. Tidak bisa dipungkiri, secara sadar maupun tidak, penggunaan gadget tersebut pasti disertai dengan penggunaan internet. Sebagai contoh, internet digunakan saat kita mengakses website, membaca berita, maupun bermain game.
Apakah arti internet sebenarnya?
Sebagian besar dari kita mungkin belum mengetahuinya. Dikutip dari wikipedia (situs website berbagi informasi maupun definisi di dunia), internet merupakan suatu jaringan sistem dimana banyak komputer saling terhubung secara global dan membantu menghubungkan berbagai macam perangkat di dunia. Jadi ketika kita mengakses Google kita pasti terhubung dengan internet, atau mungkin ketika kita menggunakan aplikasi Whatsapp, kita juga menggunakan akses internet. Lalu siapakah yang menyediakan “perangkat penghubung” seperti didefinisikan sebelumnya? Semua itu tergantung di mana kita berada dan perangkat apa yang kita gunakan. Contohnya, ketika kita sedang berada di mobil, dan menggunakan ponsel Android untuk mengakses website berita, yang menyediakan internet adalah provider jaringan ponsel kita (Telkomsel/Axis/XL,dll). Pertanyaan selanjutnya adalah seberapa banyak orang Indonesia yang sudah pernah mengakses Internet? Hal ini berhubungan langsung dengan tingkat kesuksesan pemerintah dalam mengimplementasikan “keadilan sosial” pancasila bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebuah perusahaan penyedia layanan manajemen media sosial asal Kanada Hootsuite telah merilis data statistik penggunaan internet Indonesia di tahun 2019. Statistik tersebut menunjukan lebih dari separuh populasi di Indonesia (56%) merupakan pengguna internet. Angka tersebut didapat dengan membandingkan total populasi Indonesia sebanyak lebih dari 268 juta jiwa dengan perkiraan jumlah pengguna internet sebanyak 150 juta jiwa. Apakah itu berarti separuh dari teman di sekitar kita tidak menggunakan internet? Jawabannya jelas tidak. Angka 56% diambil dari total seluruh penduduk Indonesia, termasuk penduduk Indonesia yang bahkan belum merasakan kemerdekaan listrik. Jika kita hanya mengambil data dari kota besar atau hanya ibukota provinsi (Jakarta, Surabaya, atau Semarang), bukan tidak mungkin jika hampir semua penduduknya mengenal internet. Sebagai contoh nyata, ketika kita berinteraksi dan berkenalan dengan orang baru di sekitar kita, yang kita tanyakan tidak lagi sekedar nomor telepon rumah atau handphone tetapi langsung nomor WhatsApp atau bahkan “FB/IG-nya apa?”. Statistik penggunaan internet juga berhubungan langsung dengan perilaku atau kebiasaan masyarakat kota besar masa kini dalam bertransaksi. Ketika kita ingin membeli sebuah barang, contohnya baju formal untuk bekerja, sebagian besar dari kita akan menuju toko online tertentu atau mungkin menggunakan search engine Google dengan kata kunci “baju kerja” untuk menemukan toko online yang menjual baju yang dibutuhkan. Sebuah transaksi dapat terjadi tanpa adanya interaksi langsung (bertemu langsung) dengan sang penjual. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana proyeksi penggunaan internet ke depan, apakah akan berkembang, stagnan, atau malah menurun?
Perusahaan internasional penyedia data dan statistik Statista memproyeksikan bahwa pengguna internet Indonesia akan mengalami peningkatan rata-rata lebih dari 10% untuk beberapa tahun ke depan. Dengan jumlah pengguna internet yang semakin besar, sebuah situs atau website tentunya akan menjadi sebuah keharusan bagi dunia usaha. Mengapa? Contohnya ketika sebuah perusahaan ingin bekerja sama dengan perusahaan lain namun tidak memiliki informasi yang cukup. Perusahaan tersebut kemungkinan besar akan mencari informasi (research) perusahaan-perusahaan lain melalui internet (search engine Google). Perusahaan yang ditemukan hanyalah perusahaan yang memiliki situs website. Di samping itu, perusahaan yang memiliki website profesional dan interaktif akan menjadi lebih kredibel di mata perusahaan lain atau umum.
Membutuhkan website namun tidak memiliki resource yang cukup? Anda dapat mempercayakan hal tersebut kepada kami, Nore, dengan harga bulanan sesuai dengan budget yang anda miliki.
Ditulis oleh: Noer Prajitno ([email protected])