Mungkin Anda sering mendengar tentang profesi copywriter. Profesi ini menjadi bagian penting dalam penyajian informasi, apalagi di dunia yang serba digital seperti sekarang. Tapi apakah Anda sudah pernah mendengar tentang UX writer? Apa perbedaan UX writing dan copywriting? Simak informasi berikut ini.
Baca juga: 5 Ide Bisnis Online Kreatif dan Laris di Bulan Ramadhan
Table of Contents
UX Writer
Kendati sama-sama bertugas untuk menulis, pekerjaan UX writer berbeda dengan copywriter. UX writer bertugas untuk menulis micro copy yang ditampilkan pada user interface (UI) yang dapat mendukung penciptaan pengalaman pengguna atau user experience terbaik dalam menggunakan app atau website.
Hasilnya? Rangkaian kata dan kalimat pendek yang membantu pengguna untuk mengoperasikan app atau website. Aplikasi UX writing dapat ditemukan pada tombol, pesan error, notifikasi, chatbot, dan lainnya. Contohnya adalah pada pusat bantuan website soco.id berikut ini:
Kata seperti ‘kategori pertanyaan’ dan kata di bawah ikon merupakan hasil kerja dari UX writer. Begitu pula dengan pemilihan kalimat untuk hal yang sering ditanyakan. Semua dilakukan untuk memudahkan pengguna dalam menemukan jawaban dari masalah yang dihadapi dalam pengoperasian website dan proses transaksi.
Meskipun kelihatan minor, pemilihan kata dan kalimat yang tepat dapat mengubah engagement dan pandangan audiens. Dilansir dari boldist.co, Google pernah melakukan studi seputar bagaimana masyarakat menggunakan fitur pencarian hotelnya. Ditemukan bahwa pemilihan kata ‘book a room’ mengintimidasi banyak pengguna.Pada saat kalimat itu diganti dengan ‘check availability’ engagement meningkat sampai 17%. Ternyata, satu kalimat saja bisa mengubah cara pandang banyak orang.
Seorang UX writer bisa juga disebut sebagai content strategist. Hal ini tentu sesuai dengan tugasnya yaitu merancang kata sebagai usaha melakukan pendekatan dengan audiens untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan dalam menggunakan app dan website.
Copywriting
Copywriter bertugas untuk merancang teks atau kalimat yang lebih detail. Kalimatnya cenderung bersifat persuasif dan biasa digunakan untuk menampilkan informasi dan memasarkan suatu produk. Berbeda dengan UX writer yang menggunakan rangkaian kata untuk memudahkan dan membangun hubungan kuat dengan pengguna, copywriter bertugas untuk membuat call to action (CTA) agar pengguna mengambil suatu tindakan. Contohnya, membeli barang, bergabung ke loyalty program, menyumbang, dan lainnya. Dibandingkan dengan UX writing, copywriting sifatnya cenderung lebih komersil.
Hasil copywriting dapat ditemukan pada iklan di media sosial dan website, email marketing, iklan di radio, dan masih banyak lagi. Berikut ini contohnya, pemilihan judul ‘Genuine Beauty’ dan copy iklan yang ada pada website mapclub.com ini merupakan bentuk dari copywriting.
Perbedaan UX Writing dan Copywriting
Dari informasi di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara UX writing dan copywriting, diantaranya adalah:
Setelah NORE membahas sedikit tentang perbedaan UX writing dan copywriting, mana yang ingin Anda ketahui lebih lanjut di artikel selanjutnya? Tulis di kolom komentar.
Ingin membuat website, sistem informasi, atau app untuk perusahaan atau organisasi Anda? Jangan ragu untuk segera menghubungi NORE. Solusi praktis, lengkap, dan berkembang. Kunjungi Nore Inovasi di Gedung SETOS Lantai Dasar G10, Jl. Inspeksi Gajahmada, Semarang atau Whatsapp CS Nore.